September 29, 2010

KETIKA DAHAN PATAH

kuserukan namamu saat kudengar kertak suara itu
yang menyelusup lirih menembus kabut pagi buta

di luar,
burung gereja menarikan ritual-ritual ritmis gembira
mencericip riang menyambut subuh yang luntur
di tepi jendela

jauh ke timur,
fajar baru redup menyala
menjatuhkan bayang-bayang serupa lukisan kabur
di tanah basah

dan hatiku yang gemas kau remas seperti kertas
berderak serupa dahan pohon di belakang rumah

"kraakk..."

patah jadi dua.


Jakarta, September 2010