December 18, 2006

RUANG HAMPA WAKTU

Inikah tempatnya? Di mana kau temukan dunia yang selama ini kau cari. Yang membuatmu mengeluh terus-menerus karena menghantui pikiranmu setiap hari. Suatu tempat yang entah apa. Bukan labirin kaca; bukan pula padang terbuka. Tempat di mana aku pernah berjanji tak akan menginjakkan kakiku lagi di sana. Tempat di mana seluruh rasa tumpah ruah. Tapi tak merdeka, tapi tak merdeka dan diriku masih saja sengsara.

Jadi, di mana kita akan membuat janji? Aku tak hendak ke sana. Sungguh. Kujual jiwa jika kulanggar sumpah. Mungkin terdengar agak mengada-ada bagi otakmu yang begitu logis. Terserah! Bagiku sama saja. Oh ya, hanya ingin kau tahu jika ternyata lupa atau tak dapat mengingatnya. Di sini, di sisiku. Tempat di mana kau dapat bersembunyi dari busuknya waktu. Ya, waktu yang masih saja tertawa lebar mengkhianatiku. Dan jika - hanya jika - detik ini bergulir untuk turut mengkhianatimu, aku ingin kau mengingat. Ada seseorang di sini, yang terpaku dalam ruang hampa waktu. Menghindar dari setiap detakan yang menggila. Melarikan diri dari tiap detik yang menyiksa. Lari dari Sang Waktu yang tak pernah adil dari dulu.

Dan jika tuturku ternyata dosa, maka biarlah kau menjadi manusia pertama yang mengutukku.

Jatinangor, Maret 2004

No comments:

Post a Comment