Dan musim tidak datang dengan tiba-tiba
Menggayut ia, menunggu di lubang waktu
hingga hujan yang mampir semalam
terusir oleh subuh, atau senja
memupus bayang yang jatuh
di pundak-pundak letih kita
Dan musim tidak datang dengan tiba-tiba
Kita saja yang sedikit lengah
duduk termangu di ladang-ladang ini
(Bukankah kita sudah berjanji tak akan
menghitung tahun yang lama lewat?)
Denting logam pun kian samar
sepi juga yang menyambar
Kau, aku, tahu: kita sama-sama tersesat
di labirin putih ingatan, dan
Apakah lagi yang kini kau hisap:
udara, asap cerutu, atau selinting candu
Atau entah,
musim tidak datang dengan tiba-tiba
Tapi ia kerap lalu dan lupa singgah.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment